Jumat, 27 September 2013


@BOYS OVER FLOWERS@
-BOYS OVER FLOWERS-
“WE MEET AGAIN HIMCHAN”
CHAPTER 1

Seorang namja cantik berdiri di depan gedung sekolah ShinHwa High School Boys. Ia terus menggigit bibir bawahnya tak yakin untuk masuk ke sekolah favorit itu. Memang,ia baru pindah dari Amerika ke Korea. Ia sedikit canggung dengan siswa yang ada karena ia belum biasa berbicara korea dengan orang lain. Untung saja,ada teman lamanya yang bersekolah disana. Tapi,sang  sahabat belum menampakkan batang hidungnya sejak tadi.
“Hhhh…mianhae,Channie!! Aku bangun kesiangan…. Apa kau menunggu lama?” akhirnya orang ditunggu muncul dan segera memeluk namja cantik itu. Dari deru nafasnya yang memburu,ia Nampak habis berlari. Ia seperti tidak ingin membuat namja cantik itu menunggu. Namja cantik itu mengangguk dan tersenyum sambil menepuk-nepuk kepala namja china itu.
“Gwaenchana… luhannie!! Aku baru sampai.”kilah namja cantik itu sedikit berbohong.

“Hufftthh……o,ya kenapa kau tak masuk saja,hm?”tanyanya sembari membetulkan seragamnya yang berantakan akibat berlari. Namja cantik itu tersenyum simpul sambil menundukkan kepalanya malu.
#NB:SEPERTI INI LUHAN TERLIHAT(abaikan kalo dia ngantuk) dan Himchanie..
“Hm..aku sedikit canggung jika harus bertemu murid-murid disini!”ucapnya lemah, pipinya merona membuatnya semakin menggemaskan. Luhan terkekeh dan mengelus rambut halus sahabatnya itu.
“Tak perlu canggung, Himchan-ah…kau pasti menjadi pusat perhatian karena wajah cantikmu itu.Hehehe..”ujar Luhan sembari menggandeng Himchan memasuki gedung berlantai 4 itu. Himchan memanyunkan bibirnya sambil memukul pelan bahu Luhan. Ia tidak suka di panggil cantik. Cantik itu untuk yeoja, sementara dia adalah seorang namja. Luhan terkekeh pelan . Ia tahu kebiasan Himchan yang akan menunjukkan aegyonya saat ia sedang kesal. Tak jarang ia mencubiti pipi chubby namja cantik itu. Tapi ia urungkan karena ia sadar mereka sudah SMU bukan anak-anak lagi.
“Hey Luhannie…kau melamun.. ” ucap Himchan melambaikan tangannya di depan wajah tampan Luhan membuatnya tersadar.
“Eh? Hehehe…mianhae. O-omo..ada apa lagi ini?” keluh Luhan melihat kerumunan siswa tengah memenuhi korodor. Himchan mengerjap polos dan menoleh pada Luhan.
“Luhannie..mereka menunggu siapa? Kenapa ramai sekali? Bukankah bel masuk masih lama…”tanyanya dengan polos menunjuk kerumunan itu dengan jari lentiknya. Luhan melirik sekilas jam tangannya dan menghela nafas panjang. Di acaknya pelan rambut belakangnya sambil menepuk pelan bahu Himcham.
“Tak perlu tahu. Tak penting. Cha, ayo Channie aku mau menunjukkan dance terbaruku” ucap Luhan mengamit tangan Himchan sedikit menyeretnya. Himchan menatap bingung Luhan yang menggerutu . Meskipun ia tak bisa mendengar apa yang dikatakan namja china itu, ia tahu dari raut wajah Luhan yang tertekuk ,pasti pertanyaan nya tadi menganggu nya. Jadi Himchan memutuskan untuk diam dan tak bertanya.
BRUGH..          
Tiba-tiba Luhan menabrak namja tinggi di depannya karena tak memperhatikan jalanan akibat sibuk merutuki sesuatu. Bukannya saling meminta maaf. Tapi Luhan dan namja itu malah terlihat berdecih sebal dan memicingkan mata pada satu sama lain. Sehingga membuat suasana sedikit mencekam. Himchan menyenggol lengan Luhan dan sedikit mendekat untuk berbisik.
“Luhannie..bukannya kau harus minta maaf. Kau kan menabraknya.. kenapa kau malah menatapnya jengah?” tanyanya polos. Luhan tersenyum simpul tanpa mengalihkan pandangan mematikannya pada namja itu.
“Hey,,,minggir!!! Kau tak lihat aku ingin lewat. Aku tak mau membawa teman ku masuk dalam pertempuran tatap kita. Ia takut padamu. Ayo,,Channie..”ucap Luhan dengan ketus berusaha melewati namja tinggi itu beserta 3 temannya. Namja itu menyeringai dan menghadang Luhan. Luhan berdecak sebal dan menarik Himchan ke belakang punggungnya. Ia mendapat tanda bahaya dari tatapan namja itu.
“Tak semudah itu, Xi Luhan-haksaeng. Dan…bukankah sekolah tak mengijinkan ada siswa yang membawa yeoja ke mari. Kenapa agasshi cantik ini kau seret dengan seenaknya,eoh?”sahut namja itu melipat tangannya didada dan menatap Luhan dengan cara yang sangat menyebalkan. Luhan memutar bola matanya dan balas tersenyum dengan menyebalkan pula.
“Hey,,Yongguk-ssi.. dia itu siswa baru ShinHwa. Dan..dia itu NAMJA. Tertipu kau,eoh??”ejek Luhan menaik turunkan alisnya dengan bangganya. Yongguk menganga begitu pula teman-teman yang mengekorinya saling berpandangan takjub.
“Tsk.  Ayo, Channie… kita hanya akan membuang waktu disini.” ucap Luhan yang kembali menyeret Himchan yang mengerjap polos. Luhan tersenyum bangga melihat musuh besarnya tak berkutik karena tertipu kecantikan Himchan. Ia sangat berterima kasih pda namja cantik itu. Ia tak harus lama- lama berdebat dengan Bang Yongguk.
“Heyyy,,,,aisssssshhhhh,,,,Luhannie. Kau melamun lagi. Bahkan kau mengabaikan pertanyaanku. Huh !”keluh Himchan memukul lengan Luhan kesal membuatnya tersadar kembali.
“Hahaha..mianhae. apa yang kau tanyakan eum?” Luhan menggaruk tengkuknya dengan malu. Himchan terkikik dan menepuk-nepuk puncak kepala Luhan lembut. Ia suka melihat namja tampan itu terlihat malu-malu sekarang.
“Tidak jadi. Tidak penting,kok. O,ya pulang nanti. Kau mau tidak mengantarku pulang, Luhannie..?? kebetulan ayahku sedang sibuk dan tak bias menjemput. Bisa kah??”rengek Himchan menatap Luhan dengan mata foxy-likenya berkilau. Luhan mengangguk cepat-cepat sambil mengacak surai coklat lembut Himchan.
“Ne..tentu saja. Tapi kau tunggu aku selesai kelas dance,hm??”
“Jinjjayo?? Baiklah..aku mau melihat mu menunjukkan skill luar biasamu itu. Kudengar dari Yifan-hyung, kau baru saja memenangkan lomba yang baru saja diadakan oleh SM Ent. Wahhh daebak!! Bahkan kau direkrut jadi trainee untuk boyband yang akan debut tahun ini. Benar kan??” ucap Himchan antusias sambil menggelayut pada lengan Luhan. Luhan tersenyum.
“Ne…tapi aku menolak kontrak itu…” ucap Luhan dengan cengiran nya.
“MWOOOOOOOOOOOOO?? Kau bagaimana sih… bukannya kau harusnya menerima kesempatan itu. Kesempatan emas seperti itu tak datang dua kali. Apa yang membuatmu tidak tertarik pada agency besar seperti itu??” keluh Himchan memayunkan bibirnya. Ia tengah kesal dengan ulah Luhan yang berani menolak mentah-mentah tawaran yang diidam-idamkan banyak remaja di korea bahkan dunia itu. Apa Luhan sedang gila?? Atau otaknya terbentur sesuatu…. Luhan tertawa mendengar penuturan namja cantik di sebelahnya itu. Ia sudah menduga reaksi Himchan saat tahu hal ini.
“Yahhh..kenapa tertawa bukannya kau harusnya menyesal menolak tawaran besar itu?? Kenapa malah santai dan tak terlihat gelisah sedikitpun?? Apa kau terbentur pintu kaca lagi seperti dulu?? Benturan itu kan yang selalu membuat otakmu agak tidak stabil, sampai kau bertingkah seperti ini…” gerutu Himchan menghentak-hentakkan kakinya kesal. Namun tak berefek pada  Luhan yang malah tertawa terpingkal-pingkal tak menyadari bahwa semua mata siswa di koridor itu menatapnya aneh bak orang tak waras. Himchan menatap ngeri Luhan yang masih berusaha kuat menghentikan tawanya itu.
“Fiuhhhh…sakit sekali perutku. Mian,,aku tak bisa menahan tawa melihat tingkahmu yang lucu itu. Aku yang menolak kenapa kau yang marah-marah.? Sudah seperti ahjumma… aku menolaknya bukan tanpa alasan, pabbo!! Aku itu ingin mengejar cita-citaku sebagai pemain sepak bola bukannya harus terikat kontrak dengan perusahaan hanya untuk bernyanyi dan dance sepanjang waktu. Dan pintu kaca yang kau maksud itu sudah tak kuhantam lagi karena beberapa tahun sejak insiden memalukan itu aku berusaha menghindari tempat dengan pintu kaca!!!” jelas Luhan sambil masih tertawa tak jelas. Himchan mengangguk tapi segera memincingkan matanya kepada Luhan yang masih berusaha menghentikan tawanya.
“Apa-apaan ahjumma itu,eoh??? Kau mengejekku!!”keluh Himchan mendorong Luhan menjauh. Luhan terkekeh melihat makhluk manis di sebelahnya terlihat kesal karena disebutnya ahjumma. Luhan tak salah memanggilnya begitu karena Himchan memang sangat bawel dan suka mengomentari sesuatu.
###RINGGGGGGGGGGGGGGG##
Bel masuk berbunyi, Luhan tersenyum dan menggandeng Himchan ke kelas karena kebetulan jam pertama mereka sama. Ia senang karena ia tak harus berpisah dan khawatir akan namja cantik itu. Perlahan di bukanya kelas sejarah itu. Tampak Tn.Jang tengah berdiri di depan kelas menoleh kearahnya. Senyum lebar tersungging di wajah orientalnya saat semua mata tertuju padanya akibat ia menggandeng sosok cantik yang mempesona.
“Pagiii, Tn.Jang!!!  Aku membawa murid baru dari Amerika itu.”ucapnya riang seraya membungkuk hormat dan segera duduk di bangkunya setelah menyerahkan Himchan pada guru dengan senyum lebar itu.
“Annyeong Kim-haksaeng…. Aku Jang Dongwoo guru sejarah. Wahh kau cantik sekali. Tadi kupikir kau seorang yeoja tapi aku salah ketika Xi-haksaeng mengenalkanmu.”ucap guru itu malu-malu. Himchan membungkuk dan tersenyum manis.
#nb:inilah ekspresi dongwoo






“Annyeong~ Kim Himchan imnida…”ucap Himchan riang kepada siswa-siswa di kelas itu yang terlihat tersenyum padanya.
“Kau akan duduk di…..eumm..Moon-haksaeng apa tempat duduk di sebelahmu kosong??”Tanya Dongwoo pada namja bermata sipit berbadan atletis yang duduk manis di pojok sambil memasang earphone di telinga kirinya. Yang dipanggil Moon itu menoleh ke kanan dan kiri, yang ternyata hanya tempat di sebelahnya yang kosong. Ia mengangguk lalu tersenyum manis tanpa menghiraukan tatapan tajam Luhan yang tak terima. Dongwoo mengangguk dan beralih pada makhluk manis di sebelahnya.
“Kim-haksaeng,,kau bisa duduk di sebelah Moon-haksaeng..”ucapnya lembut seraya tersenyum menunjukkan gigi cemerlangnya. Himchan mengangguk mengerti dan berjalan ke tempat yang di maksud. Terlihat Jongup tersenyum manis padanya. Ia masih ingat Jongup adalah satu dari teman Yongguk yang berdebat dengan Luhan tadi tapi kelihatannya ia begitu ramah. Himchan mendudukkan dirinya dengan nyaman di kursi dan menoleh pada Jongup yang menyodorkan tangannya.
“Hei, aku Moon Jongup.. aku memang salah satu dari teman Yongguk-hyung yang menabrak Luhan tadi. Tapi tenang saja aku tak segarang dia. Salam kenal Himchan…”ucap Jongup ramah sambil menggaruk tengkuknya. Himchan tersenyum dan menjabat tangan Jongup.
“Salam kenal Jongup-ssi… kulihat kau orang yang menyenangkan. Senang bisa mengenalmu.”sahut Himchan. Jongup tersenyum lebar dan memposisikan duduknya mendekat pada Himchan.
“Ngomong-ngomong  jangan memanggilku dengan ssi aku tak terbiasa dengan panggilan formal dan kita berada pada umur yang sama. Jadi cukup,Jongup saja.”kilah Jongup sambil membuka notebook dan mulai mencatat penjelasan Dongwoo.  Himchan menatap kagum pada namja di sebelahnya itu. Ia bias focus dalam melakukan tugasnya di sekolah meski sibuk mengobrol dan mendengarkan music. Dari cara bicara dan raut wajah serius Jongup, Himchan dapat menerka bahwa ia merupakan salah satu siswa pandai.
“Channie…hey!!”ucapan Luhan membuatnya menoleh. Luhan terlihat kesal dengan kening berkerut.
“Ne… ada apa,Luhannie??”tanyanya heran. Tak biasanya Luhan begitu menunjukkan raut kesal padanya.
“Apa kau baik-baik saja duduk bersama si Moontos itu?? Atau aku akan meminta Jihoo berpindah tempat denganmu. Agar kau bisa duduk bersamaku.” Sahut Luhan memainkan bolpoinnya dan menatap Jihoo di sebelahnya yang tampak asyik memainkan PSPnya tanpa memperhatikan sekeliling.  Himchan menautkan alisnya dan segera menggeleng.
“Ani,dia ramah dan baik. Gwaenchana,,lagipula kulihat Jihoo-ssi sibuk dengan dunianya aku tak mau menganggunya.”kilah Himchan tersenyum manis dan membuka notebooknya lalu mulai menulis penjelasan Dongwoo.
“Himchan,,kelas setelah ini kau apa??” Tanya Jongup tanpa mengalihkan pandangannya dari notebook yang setia di coret-coretnya.
“Eumm,,aku ada Fisika,Guppie…”  Jongup menoleh karena panggilan dari Himchan barusan.
“Eh? Gup – Guppie…??” ucap Jongup terheran heran dengan mata sipitnya yang terbuka. Himchan terkikik dan menepuk-nepuk bahu Jongup.
“Guppie itu panggilan dariku untukmu… biar kita lebih akrab. Aku sering memanggil orang dengan pet name karena aku tak suka memanggil orang dengan nama mereka. Kupikir Guppie cocok untukmu. Kau tak sukakah?? Aku ti-“
“Ahhh…tidak tidak. Aku suka kok… boleh kupanggil kau Channie?” ucap Jongup memotong perkataan Himchan dengan senyum lebarnya. Himchan mengangguk riang dan kembali mencatat penjelasan Dongwoo. Jongup menatap namja cantik itu kagum. Terlihat jelas wajah porselen bak boneka itu begitu mempesona. Mata foxy-like yang akan membentuk bulan sabit saat ia tersenyum, hidung cute yang menggemaskan tak lupa bibir m-shaped mungil yang berwarna pink itu sangat kissable. Belum lagi tubuh ramping dan kulit putih mulus bak keramik itu sangat mempesona. Jongup sampai-sampai lupa sifatnya yang cuek dan tak peduli sekelilingnya. Ia menggelengkan kepalanya dan tersenyum sendiri dengan pemikirannya. Akhirnya bel pergantian kelas berbunyi. Dengan semangat Himchan segera mengemasi barang-barangnya dan menunggu Jongup yang sekelas dengannya di kelas berikutnya. Ia juga sempat mengucapkan sampai jumpa di kantin pada Luhan yang harus mempunyai kelas olahraga yang terlihat kesal. Sebenarnya Luhan tadi begitu lambat berjalan karena tak ingin jauh dari Himchan. Tapi Jihoo yang bersemangat segera menyeretnya pergi. Himchan menoleh ke Jongup yang sudah berdiri merapikan seragamnya. Dengan girang di gandengnya kawan barunya itu menuju kelas berikutnya.
“Hey…Jongup-hyung… apa yang kau lakukan dengan nona cantik ini??  Jangan bilang kau menculiknya. Omo hyung kau bisa masuk penjara!!”keluh namja tinggi berambut abu-abu segera merangkul tubuh mungil Himchan dengan possesive saat mereka baru masuk ke lab.
#SEPERTI INI ZELO TERLIHAT

 




 Jongup menatap tajam namja itu.
“Siapa yang menculiknya kau sialan, Junhong!!! Singkirkan tanganmu darinya.. kau belum mengenalnya!!” keluh Jongup duduk di kursinya sambil melempar Junhong dengan pensil. Junhong tertawa dan mengamit tangan Himchan agar duduk di sebelahnya.
“Hai,,,Himchan.. aku Choi Junhong. Salam kenal.. hati-hati dengan Jongup-hyung ia suka memakan orang. Hahahaha..” tawa Junhong. Himchan terkikik. Junhong sangat menyenangkan dan lucu. Jongup mendesis dan memejamkan matanya.
“Kau kira aku khanibal!! Kalau iya orang pertama yang kumakan pasti kau. Tsk. Menyebalkan!! Jangan dengarkan dia !!” racau Jongup memesang earphonenya.
“Oya..karna kau murid baru. Kau satu kelompok dengan kami,ne. kebetulan hanya ada aku dan si Moontos itu di kelompok kami. Dan..aku beruntung bisa duduk bersamamu. Wahhh,, lihatlah mereka semua memandangku cemburu. Beruntungnya aku!!!”girang Junhong menepuk-nepuk kepala Himchan lembut. Himchan terkekeh dan mengangguk seadanya.
“Hati-hati!! Si ikan Lohan itu akan menerkammu bila kau berani menyentuhnya seperti itu. Kau mau ia melemparmu dengan sepatu bolanya lagi.” Sahut Jongup tanpa membuka matanya. Junhong tersenyum, ia ingat saat Luhan melemparnya dengan sepatu bola saat ia berusaha menyembunyikan celana olahraganya. Dan naasnya ia harus mendapat  jahitan di dahinya,
“Mwo??? Luhannie seperti itu,,,tak kusangka ia sangat kejam apa ia menyakitimu, Junhong~?” Tanya Himchan dengan kesal. Ia tak menyangka seorang Luhan sangat berbahaya saat marah.
“Gwaenchana,,,aku malah suka menganggunya!!!”kilah Junhong mengeluarkan PSPnya.
“Lho??? Kenapa kau malah mengeluarkan itu bukan notebookmu??”
Junhong terkekeh dengan namja cantik di sebelahnya yang terlihat kebingungan sementara Jongup hanya mendengus karena Junhong tak menunjukkan sikap yang baik dan benar pada murid baru.
“Kau tahu,,,Tn.Cho itu orangnya sangat membosankan dan banyak bicara aku suka merasa ngantuk dan lelah. Makanya aku membawa ini. Daripada aku harus mendapat hukuman karena tertidur di kelas lebih baik memanfaatkan waktu dengan mengasah otak di game ‘kan??” jelas Junhong dengan santainya tanpa menyadari alasannya begitu membingungkan dan tidak masuk akal. Bukankah itu sama saja ia akan mendapat hukuman karena tak memperhatikan kelas. Himchan mengerjap polos mendengar penjelasan Junhong. Ia belum bisa mencerna perkataan namja tinggi itu. Jongup mendesah dan tertawa. Junhong memang sangat bodoh dan tak mau ambil pusing. Tapi anehnya anak itu selalu dapat menyelesaikan tugas dan soal dengan tepat dan nilai yang luar biasa.
“Yahhh…Bang-haksaeng!!! Terlambat lagi!!!” keluh Tn.Cho melihat seorang namja tinggi memasuki kelas dengan gummy smilenya tanpa mengetahui kesalahannya. Jongup dan Junhong mendesah bersamaan.
“Dasar pemalas!! Leader macam apa dia???” keluh mereka bersamaan. Himchan melotot, namja itu adalah Bang Yongguk. Namja yang berdebat dengan Luhan sebelumnya. Yongguk menoleh ke tempat duduk Jongup dan Junhong. Matanya berbinar-binar dan senyumnya melebar saat matanya menangkap sosok cantik ditengah-tengah anggota gengnya itu. Menghiraukan omelan Kyuhyun di depan, Yongguk segera berjalan menuju tempat kosong di sebelah Jongup dan segera menatap girang Himchan yang memandangnya polos.
“Akhirnya kita bertemu lagi di sekolah ini, Himchan…. masih ingat aku???”
Himchan tersentak dengan ucapan Yongguk tapi ia segera mengenali wajah tampan namja itu…
“Kau…..”

@@@@@@@@@@@TO BE COUNTINUED@@@@@@@@@@@@@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar