@BOYS OVER
FLOWERS@
-BOYS
OVER FLOWERS-
“WE MEET AGAIN
HIMCHAN”
CHAPTER 1
Seorang
namja cantik berdiri di depan gedung sekolah ShinHwa High School Boys. Ia terus menggigit
bibir bawahnya tak yakin untuk masuk ke sekolah favorit itu. Memang,ia baru
pindah dari Amerika ke Korea. Ia sedikit canggung dengan siswa yang ada karena
ia belum biasa berbicara korea dengan orang lain. Untung saja,ada teman lamanya
yang bersekolah disana. Tapi,sang
sahabat belum menampakkan batang hidungnya sejak tadi.
“Hhhh…mianhae,Channie!! Aku bangun
kesiangan…. Apa kau menunggu lama?” akhirnya orang ditunggu muncul dan segera
memeluk namja cantik itu. Dari deru nafasnya yang memburu,ia Nampak habis
berlari. Ia seperti tidak ingin membuat namja cantik itu menunggu. Namja cantik
itu mengangguk dan tersenyum sambil menepuk-nepuk kepala namja china itu.
“Gwaenchana… luhannie!! Aku baru
sampai.”kilah namja cantik itu sedikit berbohong.
“Hufftthh……o,ya kenapa kau tak masuk saja,hm?”tanyanya sembari membetulkan seragamnya yang berantakan akibat berlari. Namja cantik itu tersenyum simpul sambil menundukkan kepalanya malu.
“Hm..aku sedikit canggung jika harus bertemu
murid-murid disini!”ucapnya lemah, pipinya merona membuatnya semakin
menggemaskan. Luhan terkekeh dan mengelus rambut halus sahabatnya itu.
“Tak perlu canggung, Himchan-ah…kau pasti
menjadi pusat perhatian karena wajah cantikmu itu.Hehehe..”ujar Luhan sembari
menggandeng Himchan memasuki gedung berlantai 4 itu. Himchan memanyunkan
bibirnya sambil memukul pelan bahu Luhan. Ia tidak suka di panggil cantik.
Cantik itu untuk yeoja, sementara dia adalah seorang namja. Luhan terkekeh
pelan . Ia tahu kebiasan Himchan yang akan menunjukkan aegyonya saat ia sedang
kesal. Tak jarang ia mencubiti pipi chubby namja cantik itu. Tapi ia urungkan
karena ia sadar mereka sudah SMU bukan anak-anak lagi.
“Hey Luhannie…kau melamun.. ” ucap Himchan
melambaikan tangannya di depan wajah tampan Luhan membuatnya tersadar.
“Eh? Hehehe…mianhae. O-omo..ada apa lagi
ini?” keluh Luhan melihat kerumunan siswa tengah memenuhi korodor. Himchan mengerjap
polos dan menoleh pada Luhan.
“Luhannie..mereka menunggu siapa? Kenapa
ramai sekali? Bukankah bel masuk masih lama…”tanyanya dengan polos menunjuk kerumunan
itu dengan jari lentiknya. Luhan melirik sekilas jam tangannya dan menghela
nafas panjang. Di acaknya pelan rambut belakangnya sambil menepuk pelan bahu
Himcham.
“Tak perlu tahu. Tak penting. Cha, ayo
Channie aku mau menunjukkan dance terbaruku” ucap Luhan mengamit tangan Himchan
sedikit menyeretnya. Himchan menatap bingung Luhan yang menggerutu . Meskipun
ia tak bisa mendengar apa yang dikatakan namja china itu, ia tahu dari raut
wajah Luhan yang tertekuk ,pasti pertanyaan nya tadi menganggu nya. Jadi
Himchan memutuskan untuk diam dan tak bertanya.
BRUGH..
Tiba-tiba Luhan menabrak namja tinggi
di depannya karena tak memperhatikan jalanan akibat sibuk merutuki sesuatu.
Bukannya saling meminta maaf. Tapi Luhan dan namja itu malah terlihat berdecih
sebal dan memicingkan mata pada satu sama lain. Sehingga membuat suasana
sedikit mencekam. Himchan menyenggol lengan Luhan dan sedikit mendekat untuk
berbisik.
“Luhannie..bukannya kau harus minta
maaf. Kau kan menabraknya.. kenapa kau malah menatapnya jengah?” tanyanya
polos. Luhan tersenyum simpul tanpa mengalihkan pandangan mematikannya pada
namja itu.
“Hey,,,minggir!!! Kau tak lihat aku
ingin lewat. Aku tak mau membawa teman ku masuk dalam pertempuran tatap kita.
Ia takut padamu. Ayo,,Channie..”ucap Luhan dengan ketus berusaha melewati namja
tinggi itu beserta 3 temannya. Namja itu menyeringai dan menghadang Luhan.
Luhan berdecak sebal dan menarik Himchan ke belakang punggungnya. Ia mendapat
tanda bahaya dari tatapan namja itu.
“Tak semudah itu, Xi Luhan-haksaeng.
Dan…bukankah sekolah tak mengijinkan ada siswa yang membawa yeoja ke mari.
Kenapa agasshi cantik ini kau seret dengan seenaknya,eoh?”sahut namja itu
melipat tangannya didada dan menatap Luhan dengan cara yang sangat menyebalkan.
Luhan memutar bola matanya dan balas tersenyum dengan menyebalkan pula.
“Hey,,Yongguk-ssi.. dia itu siswa
baru ShinHwa. Dan..dia itu NAMJA. Tertipu kau,eoh??”ejek Luhan menaik turunkan
alisnya dengan bangganya. Yongguk menganga begitu pula teman-teman yang
mengekorinya saling berpandangan takjub.
“Tsk. Ayo, Channie… kita hanya akan membuang waktu
disini.” ucap Luhan yang kembali menyeret Himchan yang mengerjap polos. Luhan
tersenyum bangga melihat musuh besarnya tak berkutik karena tertipu kecantikan
Himchan. Ia sangat berterima kasih pda namja cantik itu. Ia tak harus lama-
lama berdebat dengan Bang Yongguk.
“Heyyy,,,,aisssssshhhhh,,,,Luhannie.
Kau melamun lagi. Bahkan kau mengabaikan pertanyaanku. Huh !”keluh Himchan
memukul lengan Luhan kesal membuatnya tersadar kembali.
“Hahaha..mianhae. apa yang kau
tanyakan eum?” Luhan menggaruk tengkuknya dengan malu. Himchan terkikik dan
menepuk-nepuk puncak kepala Luhan lembut. Ia suka melihat namja tampan itu
terlihat malu-malu sekarang.
“Tidak jadi. Tidak penting,kok. O,ya
pulang nanti. Kau mau tidak mengantarku pulang, Luhannie..?? kebetulan ayahku sedang
sibuk dan tak bias menjemput. Bisa kah??”rengek Himchan menatap Luhan dengan
mata foxy-likenya berkilau. Luhan mengangguk cepat-cepat sambil mengacak surai
coklat lembut Himchan.
“Ne..tentu saja. Tapi kau tunggu aku
selesai kelas dance,hm??”
“Jinjjayo?? Baiklah..aku mau melihat
mu menunjukkan skill luar biasamu itu. Kudengar dari Yifan-hyung, kau baru saja
memenangkan lomba yang baru saja diadakan oleh SM Ent. Wahhh daebak!! Bahkan
kau direkrut jadi trainee untuk boyband yang akan debut tahun ini. Benar kan??”
ucap Himchan antusias sambil menggelayut pada lengan Luhan. Luhan tersenyum.
“Ne…tapi aku menolak kontrak itu…” ucap
Luhan dengan cengiran nya.
“MWOOOOOOOOOOOOO?? Kau bagaimana sih…
bukannya kau harusnya menerima kesempatan itu. Kesempatan emas seperti itu tak
datang dua kali. Apa yang membuatmu tidak tertarik pada agency besar seperti
itu??” keluh Himchan memayunkan bibirnya. Ia tengah kesal dengan ulah Luhan
yang berani menolak mentah-mentah tawaran yang diidam-idamkan banyak remaja di
korea bahkan dunia itu. Apa Luhan sedang gila?? Atau otaknya terbentur
sesuatu…. Luhan tertawa mendengar penuturan namja cantik di sebelahnya itu. Ia
sudah menduga reaksi Himchan saat tahu hal ini.
“Yahhh..kenapa tertawa bukannya kau
harusnya menyesal menolak tawaran besar itu?? Kenapa malah santai dan tak
terlihat gelisah sedikitpun?? Apa kau terbentur pintu kaca lagi seperti dulu??
Benturan itu kan yang selalu membuat otakmu agak tidak stabil, sampai kau
bertingkah seperti ini…” gerutu Himchan menghentak-hentakkan kakinya kesal.
Namun tak berefek pada Luhan yang malah
tertawa terpingkal-pingkal tak menyadari bahwa semua mata siswa di koridor itu
menatapnya aneh bak orang tak waras. Himchan menatap ngeri Luhan yang masih
berusaha kuat menghentikan tawanya itu.
“Fiuhhhh…sakit sekali perutku.
Mian,,aku tak bisa menahan tawa melihat tingkahmu yang lucu itu. Aku yang
menolak kenapa kau yang marah-marah.? Sudah seperti ahjumma… aku menolaknya
bukan tanpa alasan, pabbo!! Aku itu ingin mengejar cita-citaku sebagai pemain
sepak bola bukannya harus terikat kontrak dengan perusahaan hanya untuk
bernyanyi dan dance sepanjang waktu. Dan pintu kaca yang kau maksud itu sudah
tak kuhantam lagi karena beberapa tahun sejak insiden memalukan itu aku
berusaha menghindari tempat dengan pintu kaca!!!” jelas Luhan sambil masih
tertawa tak jelas. Himchan mengangguk tapi segera memincingkan matanya kepada
Luhan yang masih berusaha menghentikan tawanya.
“Apa-apaan ahjumma itu,eoh??? Kau
mengejekku!!”keluh Himchan mendorong Luhan menjauh. Luhan terkekeh melihat
makhluk manis di sebelahnya terlihat kesal karena disebutnya ahjumma. Luhan tak
salah memanggilnya begitu karena Himchan memang sangat bawel dan suka
mengomentari sesuatu.
###RINGGGGGGGGGGGGGGG##
Bel masuk berbunyi, Luhan tersenyum
dan menggandeng Himchan ke kelas karena kebetulan jam pertama mereka sama. Ia
senang karena ia tak harus berpisah dan khawatir akan namja cantik itu.
Perlahan di bukanya kelas sejarah itu. Tampak Tn.Jang tengah berdiri di depan
kelas menoleh kearahnya. Senyum lebar tersungging di wajah orientalnya saat
semua mata tertuju padanya akibat ia menggandeng sosok cantik yang mempesona.
“Pagiii, Tn.Jang!!! Aku membawa murid baru dari Amerika
itu.”ucapnya riang seraya membungkuk hormat dan segera duduk di bangkunya
setelah menyerahkan Himchan pada guru dengan senyum lebar itu.
“Annyeong Kim-haksaeng…. Aku Jang
Dongwoo guru sejarah. Wahh kau cantik sekali. Tadi kupikir kau seorang yeoja
tapi aku salah ketika Xi-haksaeng mengenalkanmu.”ucap guru itu malu-malu.
Himchan membungkuk dan tersenyum manis.
“Annyeong~ Kim Himchan imnida…”ucap
Himchan riang kepada siswa-siswa di kelas itu yang terlihat tersenyum padanya.
“Kau akan duduk
di…..eumm..Moon-haksaeng apa tempat duduk di sebelahmu kosong??”Tanya Dongwoo
pada namja bermata sipit berbadan atletis yang duduk manis di pojok sambil
memasang earphone di telinga kirinya. Yang dipanggil Moon itu menoleh ke kanan
dan kiri, yang ternyata hanya tempat di sebelahnya yang kosong. Ia mengangguk
lalu tersenyum manis tanpa menghiraukan tatapan tajam Luhan yang tak terima.
Dongwoo mengangguk dan beralih pada makhluk manis di sebelahnya.
“Kim-haksaeng,,kau bisa duduk di
sebelah Moon-haksaeng..”ucapnya lembut seraya tersenyum menunjukkan gigi
cemerlangnya. Himchan mengangguk mengerti dan berjalan ke tempat yang di
maksud. Terlihat Jongup tersenyum manis padanya. Ia masih ingat Jongup adalah
satu dari teman Yongguk yang berdebat dengan Luhan tadi tapi kelihatannya ia
begitu ramah. Himchan mendudukkan dirinya dengan nyaman di kursi dan menoleh
pada Jongup yang menyodorkan tangannya.
“Hei, aku Moon Jongup.. aku memang
salah satu dari teman Yongguk-hyung yang menabrak Luhan tadi. Tapi tenang saja
aku tak segarang dia. Salam kenal Himchan…”ucap Jongup ramah sambil menggaruk
tengkuknya. Himchan tersenyum dan menjabat tangan Jongup.
“Salam kenal Jongup-ssi… kulihat kau
orang yang menyenangkan. Senang bisa mengenalmu.”sahut Himchan. Jongup
tersenyum lebar dan memposisikan duduknya mendekat pada Himchan.
“Ngomong-ngomong jangan memanggilku dengan ssi aku tak terbiasa
dengan panggilan formal dan kita berada pada umur yang sama. Jadi cukup,Jongup
saja.”kilah Jongup sambil membuka notebook dan mulai mencatat penjelasan
Dongwoo. Himchan menatap kagum pada
namja di sebelahnya itu. Ia bias focus dalam melakukan tugasnya di sekolah
meski sibuk mengobrol dan mendengarkan music. Dari cara bicara dan raut wajah
serius Jongup, Himchan dapat menerka bahwa ia merupakan salah satu siswa
pandai.
“Channie…hey!!”ucapan Luhan
membuatnya menoleh. Luhan terlihat kesal dengan kening berkerut.
“Ne… ada apa,Luhannie??”tanyanya
heran. Tak biasanya Luhan begitu menunjukkan raut kesal padanya.
“Apa kau baik-baik saja duduk bersama
si Moontos itu?? Atau aku akan meminta Jihoo berpindah tempat denganmu. Agar
kau bisa duduk bersamaku.” Sahut Luhan memainkan bolpoinnya dan menatap Jihoo
di sebelahnya yang tampak asyik memainkan PSPnya tanpa memperhatikan
sekeliling. Himchan menautkan alisnya
dan segera menggeleng.
“Ani,dia ramah dan baik.
Gwaenchana,,lagipula kulihat Jihoo-ssi sibuk dengan dunianya aku tak mau
menganggunya.”kilah Himchan tersenyum manis dan membuka notebooknya lalu mulai
menulis penjelasan Dongwoo.
“Himchan,,kelas setelah ini kau
apa??” Tanya Jongup tanpa mengalihkan pandangannya dari notebook yang setia di
coret-coretnya.
“Eumm,,aku ada Fisika,Guppie…” Jongup menoleh karena panggilan dari Himchan
barusan.
“Eh? Gup – Guppie…??” ucap Jongup
terheran heran dengan mata sipitnya yang terbuka. Himchan terkikik dan
menepuk-nepuk bahu Jongup.
“Guppie itu panggilan dariku untukmu…
biar kita lebih akrab. Aku sering memanggil orang dengan pet name karena aku tak suka memanggil orang dengan nama mereka.
Kupikir Guppie cocok untukmu. Kau tak sukakah?? Aku ti-“
“Ahhh…tidak tidak. Aku suka kok…
boleh kupanggil kau Channie?” ucap Jongup memotong perkataan Himchan dengan
senyum lebarnya. Himchan mengangguk riang dan kembali mencatat penjelasan
Dongwoo. Jongup menatap namja cantik itu kagum. Terlihat jelas wajah porselen
bak boneka itu begitu mempesona. Mata foxy-like yang akan membentuk bulan sabit
saat ia tersenyum, hidung cute yang menggemaskan tak lupa bibir m-shaped mungil
yang berwarna pink itu sangat kissable. Belum lagi tubuh ramping dan kulit
putih mulus bak keramik itu sangat mempesona. Jongup sampai-sampai lupa
sifatnya yang cuek dan tak peduli sekelilingnya. Ia menggelengkan kepalanya dan
tersenyum sendiri dengan pemikirannya. Akhirnya bel pergantian kelas berbunyi.
Dengan semangat Himchan segera mengemasi barang-barangnya dan menunggu Jongup
yang sekelas dengannya di kelas berikutnya. Ia juga sempat mengucapkan sampai
jumpa di kantin pada Luhan yang harus mempunyai kelas olahraga yang terlihat
kesal. Sebenarnya Luhan tadi begitu lambat berjalan karena tak ingin jauh dari
Himchan. Tapi Jihoo yang bersemangat segera menyeretnya pergi. Himchan menoleh
ke Jongup yang sudah berdiri merapikan seragamnya. Dengan girang di gandengnya
kawan barunya itu menuju kelas berikutnya.
“Hey…Jongup-hyung… apa yang kau
lakukan dengan nona cantik ini?? Jangan
bilang kau menculiknya. Omo hyung kau bisa masuk penjara!!”keluh namja tinggi
berambut abu-abu segera merangkul tubuh mungil Himchan dengan possesive saat
mereka baru masuk ke lab.
#SEPERTI INI ZELO TERLIHAT
Jongup menatap tajam namja itu.
“Siapa yang menculiknya kau sialan, Junhong!!!
Singkirkan tanganmu darinya.. kau belum mengenalnya!!” keluh Jongup duduk di
kursinya sambil melempar Junhong dengan pensil. Junhong tertawa dan mengamit
tangan Himchan agar duduk di sebelahnya.
“Hai,,,Himchan.. aku Choi Junhong.
Salam kenal.. hati-hati dengan Jongup-hyung ia suka memakan orang. Hahahaha..” tawa
Junhong. Himchan terkikik. Junhong sangat menyenangkan dan lucu. Jongup
mendesis dan memejamkan matanya.
“Kau kira aku khanibal!! Kalau iya
orang pertama yang kumakan pasti kau. Tsk. Menyebalkan!! Jangan dengarkan dia
!!” racau Jongup memesang earphonenya.
“Oya..karna kau murid baru. Kau satu
kelompok dengan kami,ne. kebetulan hanya ada aku dan si Moontos itu di kelompok
kami. Dan..aku beruntung bisa duduk bersamamu. Wahhh,, lihatlah mereka semua
memandangku cemburu. Beruntungnya aku!!!”girang Junhong menepuk-nepuk kepala
Himchan lembut. Himchan terkekeh dan mengangguk seadanya.
“Hati-hati!! Si ikan Lohan itu akan
menerkammu bila kau berani menyentuhnya seperti itu. Kau mau ia melemparmu
dengan sepatu bolanya lagi.” Sahut Jongup tanpa membuka matanya. Junhong
tersenyum, ia ingat saat Luhan melemparnya dengan sepatu bola saat ia berusaha
menyembunyikan celana olahraganya. Dan naasnya ia harus mendapat jahitan di dahinya,
“Mwo??? Luhannie seperti itu,,,tak
kusangka ia sangat kejam apa ia menyakitimu, Junhong~?” Tanya Himchan dengan
kesal. Ia tak menyangka seorang Luhan sangat berbahaya saat marah.
“Gwaenchana,,,aku malah suka
menganggunya!!!”kilah Junhong mengeluarkan PSPnya.
“Lho??? Kenapa kau malah mengeluarkan
itu bukan notebookmu??”
Junhong terkekeh dengan namja cantik
di sebelahnya yang terlihat kebingungan sementara Jongup hanya mendengus karena
Junhong tak menunjukkan sikap yang baik dan benar pada murid baru.
“Kau tahu,,,Tn.Cho itu orangnya
sangat membosankan dan banyak bicara aku suka merasa ngantuk dan lelah. Makanya
aku membawa ini. Daripada aku harus mendapat hukuman karena tertidur di kelas
lebih baik memanfaatkan waktu dengan mengasah otak di game ‘kan??” jelas
Junhong dengan santainya tanpa menyadari alasannya begitu membingungkan dan
tidak masuk akal. Bukankah itu sama saja ia akan mendapat hukuman karena tak
memperhatikan kelas. Himchan mengerjap polos mendengar penjelasan Junhong. Ia
belum bisa mencerna perkataan namja tinggi itu. Jongup mendesah dan tertawa.
Junhong memang sangat bodoh dan tak mau ambil pusing. Tapi anehnya anak itu
selalu dapat menyelesaikan tugas dan soal dengan tepat dan nilai yang luar
biasa.
“Yahhh…Bang-haksaeng!!! Terlambat
lagi!!!” keluh Tn.Cho melihat seorang namja tinggi memasuki kelas dengan gummy
smilenya tanpa mengetahui kesalahannya. Jongup dan Junhong mendesah bersamaan.
“Dasar pemalas!! Leader macam apa
dia???” keluh mereka bersamaan. Himchan melotot, namja itu adalah Bang Yongguk.
Namja yang berdebat dengan Luhan sebelumnya. Yongguk menoleh ke tempat duduk
Jongup dan Junhong. Matanya berbinar-binar dan senyumnya melebar saat matanya
menangkap sosok cantik ditengah-tengah anggota gengnya itu. Menghiraukan omelan
Kyuhyun di depan, Yongguk segera berjalan menuju tempat kosong di sebelah
Jongup dan segera menatap girang Himchan yang memandangnya polos.
“Akhirnya kita bertemu lagi di
sekolah ini, Himchan…. masih ingat aku???”
Himchan tersentak dengan ucapan
Yongguk tapi ia segera mengenali wajah tampan namja itu…
“Kau…..”
@@@@@@@@@@@TO BE
COUNTINUED@@@@@@@@@@@@@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar